Suasana malam : Rembulan telah menghalau kegelapan
lembut tembang manis telah mengusir kesunyian
Sementara fantasme beterbangan mewarnai bianglala senja
: Gerak-gerik mulut nan lucu itu
Kadangkala manyun seperti ikan mas
terkadang pula dengan suara yang cantik dan halus
seperti irama musik
Dan, tiba-tiba saja kita telah berada
di tengah-tengah taman kesukaan - di sana!
Tempat saksikan kupu-kupu menyalami putiksari
atau mengejar belalang serta menyapa beburungan
dengan keriangan seorang puteri kecil di Eropa
pada abad-abad lampau - membuat iri hati peri-peri!
Tempat memainkan air kolam berteteratai di situ
atau duduk di bawah pohon rindang yang sejuk
dan tertidur dibuai Driopa setelah penat bercerita
: Tentang suka, tentang gurauan kita
hingga tentang perang di mana-mana
Adalah asosiasi-asosiasi yang mendenyar-denyar lepas
pada sebuah cakrawala yang menjajarkan warna-warna semarak
alam menawarkan peta-peta frekuensi gelombang pesona
pada sebuah perasaan yang menjalari aliran darah
kemudian menggelinjang ke pusat hati
Menafsirkan...
Dan yang kugenggam ini memang dirimu, Dik?
Tidak, Sayang!
Itu merupakan permulaan yang berbahaya
karena akan menimbulkan gagasan-gagasan lebih lanjut
dan dalam kondisi inilah krisis banyak terjadi
Ini harus distop! Dijeda jilidnya
Itu merupakan perasaan yang picik
karena kita akan selalu melihat langit
tanpa langit itu dapat terjamah jari-jemari kita
karena panas matahari
tanpa panas itu dapat merasakan dari apa yang kita rasakan
Itulah susahnya, menghitung lama kita memang gampang
Iya, sebab jangka waktu mesti punya akhir
Coba menghitung perasaan
bagai menyelami isi lautan
bahkan timbul pertanyaan : "Sampai kapan semua ini?"
Maka waktu jua yang akan menguji keberadaannya
Kumasuki malam : Gadis yang berada di hadapan
Adalah dengan kesungguhan seorang wanita
: Cantik, cerdas dan manja
Aku seperti Adam sadar akan keberadaan Hawa
- aku tercenung
Laksana kertas, waktu dan malam
banyak yang serba mungkin baginya di kemudian hari
tiada kata final untuk realitas yang terus berkembang
Dan, engkan adalah masa depan bagiku
Sedangkan akau dapat saja menjadi masa lalumu
Sebab kertas malammu hanya kamu
yang dapat menulis, menekuk atau melipatnya
Sebab kita tidak anti perbedaan pendapat
Dan pintu perbaikan - waktu yang tidak akan mundur itu -
ada di hadapanmu
Dengan kunci realitas yang beraneka ragam, bercorak
dan bernuansa di genggamanmu
Engkau dapat berkembang dan mengembangkan
kepak-kepak sayapmu menjelajah di keluasan malam
Sebab kondisi persamaan tidak hanya diciptakan
dalam pengertian formal
tetapi persamaan yang terjadi secara aktual
kita dapat saling melengkapai secara kodrati
sehingga kita dapat rembukan - di sana!
Tidak peduli meski akan lebih banyak pembicaraan
perihal mimpi-mimpi semata
Menafsirkan...
Dan yang kugenggam ini mungkin dirimu, Dik?
Seperti biasa dengan lamur kuserahkan kegelisahanku
Diriku bagai baris-baris sajak yang tak terselesaikan
: Pada sebuah kertas yang ditulis, disetip,
lalu ditulis lagi tidak lengkap
- merupakan untaian kalimat-kalimat yang berserakan
pada sebuah suara yang tak terterbebaskan
- adalah pikiran-pikiran berleluasa menghentak-hentak
Garis imajiner antara tepi malam dan sang fajar
antara cahaya malam dan malam itu sendiri
Sementara rona lembut sang fajar mesti diraih
melalui perjalanan suatu malam dengan keluasannya
Kadangkala tak menentu
terkadang pula sulit untuk diramalkan
Menafsirkan...
Dan yang kugenggam ini mungkin diriku, Dik?
Aku mesti engkau kenal seperti keadaanku sebenarnya saja
Sungguh! Tidak lebih dan tiada pula kurang
Dan, lihatlah dalam perspektif yang berbeda
- sebab penyakit yang berbahaya adalah yang tersebunyi
Sehingga dapat saling dorong, saling memberi pupuk
dan saling memelihara
seperti bukit menemukan puncaknya
seperti ombak yang memecah buih di pantai
merupakan dua anasir yang mengandung tekad nan luhur
sehingga, "Benamkan aku pada pusat hatimu!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar